imam's

Sangat pilu! Itulah perasaan seorang gadis Muslimah yang bernama Winie Dwi Mandella, petugas medis di RS Mitra Keluarga Bekasi Barat. Betapa tidak, di negeri yang mayoritas penduduknya Muslim ini ia mendapatkan perlakuan yang sangat tidak adil; dipecat dari rumah sakit tempat kerjanya hanya karena mengenakan jilbab/kerudung.

Kisah malang yang menimpa Winie semakin menambah panjang kasus-kasus serupa di tempat lain dan institusi yang berbeda. Puluhan tahun silam, Januari 1983, misalnya, SMAN 68 Jakarta Pusat pernah melarang salah seorang siswinya mengikuti pelajaran karena mengenakan jilbab. Ia dianggap tidak mematuhi aturan seragam sekolah. Hal serupa terjadi di SMAN 33 Jakarta.

Masih ingat dengan kasus pemecatan Hadis dan Dewi? Mereka adalah dua mahasiswi Akper Muhammadiyah Banjarmasin yang dikeluarkan lantaran tidak menaati aturan berpakaian yang ditetapkan oleh institusi tempatnya belajar. Keduanya dikeluarkan hanya karena mengenakan jilbab yang mereka yakini lebih sempurna. Ini terjadi pada tahun 2003.

Setahun lalu (2007), di Jawa Timur, juga ada larangan berjilbab bagi peserta seleksi calon anggota Paskibraka di Kabupaten Kediri. Di Jakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) Jakarta memperketat aturan berjilbab bagi para mahasiswinya. Di Bandung, juga terjadi pelarangan jilbab bagi perawat di Rumah Sakit Kebonjati.

Sebetulnya, masih banyak kasus serupa di banyak tempat lain di Indonesia, yang mungkin sebagiannya tidak terungkap oleh media secara nasional. Jelas, ini ironis sekali. Pasalnya, Indonesia bukan seperti negara-negara Barat yang jelas-jelas kufur. Indonesia mengklaim bukan negara sekular. Bahkan tertuang dalam UUD 1945, pasal 29: Negara memberikan jaminan kebebasan bagi warga negaranya untuk menjalankan kehidupan beragamanya.

Muslimah di belahan dunia lain juga tidak kalah pilunya. Mereka mendapatkan perlakuan tidak adil dan biadab. Turki, misalnya, yang mayoritas penduduknya Muslim dan pernah menjadi pusat pemerintahan Islam selama berabad-abad lamanya, melarang mahasiswanya untuk mengenakan jilbab ke kampus. Demi mempertahankan jilbabnya, banyak gadis berjilbab yang akhirnya putus sekolah dan lebih memilih tinggal di rumah daripada pergi ke kampus dengan rambut terurai.

Di Jerman, wilayah larangan berjilbab semakin meluas. Dari 16 negara bagian, 8 negara bagian telah memberlakukan larangan tersebut. Dikatakan, larangan berjilbab diadakan untuk menghindari seseorang dari pengaruh. Tidak jelas pengaruh apa yang dimaksud.

Di Prancis, Presiden Jacques Chirac telah memberlakukan undang-undang yang juga melarang penggunaan jilbab bagi Muslimah.

Di Belanda, Maret 2006, Geert Wilders yang merupakan salah seorang anggota parlemen sayap kanan menggelindingkan bola liar dengan mengusulkan larangan mengenakan burqa (termasuk juga jilbab). Ia mengatakan bahwa burqa akan menjadi musuh kaum perempuan. Apa yang dilontarkan oleh Wilders berbuntut pada munculnya peraturan yang melarang pemakaian burqa secara nasional di seluruh wilayah Belanda pada Desember 2006.

Di Inggris, November 2004, jilbab juga kembali dilecehkan. Saat ini dilontarkan oleh institusi tertinggi kedua dalam Keuskupan Inggris. Pernyataan itu berasal dari Uskup York, John Sentanu, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar British Daily Mail. Ia menyatakan bahwa jilbab tidak sesuai dengan norma-norma kesopanan.
Larangan berjilbab juga diberlakukan di Swedia dan Belgia.

Di Spanyol jilbab dituduh sebagai simbol penindasan terhadap kaum perempuan. Padahal Spanyol telah mengakui Islam berdasarkan undang-undang kebebasan beragamanya yang disahkan pada Juli 1967.

Di Nigeria jilbab di sekolah serta penggunaan celana panjang dan peci untuk laki-laki juga dilarang.

Bahkan di negara Timur Tengah seperti Tunisia pun terjadi hal yang sama. Saat kepemimpinan Presiden Tunisia Habib Bouruiba, tahun 1981 Tunisia meratifikasi UU nomor 108 yang melarang wanita Muslimah di Tunisia mengenakan jilbab di lembaga-lembaga pemerintahan. Puncaknya, Pemerintah Tunisia bahkan ‘mengharamkan’ wanita berjilbab ‘masuk’ dan dirawat di rumah sakit negara. Lebih ‘biadab’ lagi, pemerintah telah melarang ibu-ibu hamil melahirkan anaknya di rumah sakit negara lantaran berjilbab. Bahkan saking kalapnya dalam aksi pemberangusan jilbab, pada September 2006, pemerintah Tunisia menggelar sebuah operasi pengamanan dengan mengobrak-abrik berbagai toko yang di dalamnya menjual boneka berjilbab, ‘Fulla’.

Inilah potret Muslimah yang selalu menjadi korban pertama dan utama dalam setiap penerapan sekularisme radikal. Mereka juga sekaligus korban dari apa yang disebut dengan ‘Islamophobia’ (ketakutan dan kebencian terhadap Islam).
Pejuang HAM Diam, Penguasa Tak Peduli

Dalam banyak kasus larangan jilbab, berbagai LSM/kelompok-kelompok pejuang HAM lebih banyak diam. Kemana pula para pegiat isu gender? Bukankah para Muslimah juga perempuan yang harus diperjuangkan hak publiknya? Mungkin karena kasus larangan jilbab justru menguntungkan mereka. Pasalnya, selama ini mereka bekerja seolah untuk sebuah ‘proyek’: menyudutkan Islam dan kaum Muslim. Saat Islam dan kaum Muslim sedang tersudut, mereka diam. Ketika ada peluang untuk menyudutkan Islam dan kaum Muslim, dengan cepat mereka bereaksi. Contohnya dalam kasus poligami Aa Gym beberapa waktu lalu atau pernikahan Syekh Puji-Ulfa baru-baru ini.

Di sisi lain, penguasa pun seolah tidak peduli terhadap kasus-kasus sensitif yang menimpa umat Islam, termasuk kaum Muslimah, khususnya dalam kasus larangan jilbab. Padahal, bandingkan dengan dulu saat umat Islam berada dalam naungan Kekhilafahan Islam dan penerapan syariah Islam, serta dipimpin oleh para khalifah yang adil dan amanah. Pada masa Khalifah al-Mu’tashim Billah, misalnya, pernah seorang Muslimah berteriak, “Wahai al-Mu’tasim! Di manakah engkau?!” Muslimah itu ditawan oleh Kerajaan Romawi di Malta. Di sana ia dilecehkan kehormatannya sekaligus diperlakukan dengan sangat buruk. Meski ia sangat jauh di Malta, beritanya telah tersebar dari orang ke orang hingga sampai juga kepada Khalifah.

Dengan cepat Khalifah al-Mu’tashim bereaksi. Tidak tanggung-tanggung. Ia lalu mengumandangankan jihad terhadap Kerajaan Romawi. Secepat kilat, Khalifah al-Mu’tashim berikut puluhan ribu bala-tentara kaum Muslim bergerak menuju kota Ammuriyah di Romawi, untuk kemudian menaklukan Kerajaan Romawi saat itu juga. Demikianlah, hanya demi melindungi seorang Muslimah, Khalifah tak segan-segan mengumandangkan perang jihad melawan siapa saja yang melecehkan Islam dan kaum Muslim.

Bagaimana dengan nasib ribuan—bukan hanya seorang—Muslimah pada hari ini yang bernasib buruk? Mereka bukan saja dilarang berjilbab, bahkan sebagiannya dilecehkan kehormatannya dan diperkosa oleh orang-orang kafir, sebagaimana telah banyak terjadi di Palestina, Irak dan Afganistan. Tak ada satu pun penguasa Muslim yang tersentuh kemudian tergerak untuk melindungi mereka.
Islamophobia Vs Keagungan Islam

Berbagai kasus pelarangan jilbab di Indonesia maupun di luar negeri, khususnya di negara-negara Barat, boleh dikatakan merupakan wujud dari masih bercokolnya sikap Islamophobia (ketakutan dan kebencian terhadap Islam), baik di kalangan umat Islam sendiri maupun kalangan non-Muslim.

Tentu aneh jika ada kalangan Islam yang malah phobi (takut) terhadap Islam. Adanya ketakutan dan kebencian kaum kafir terhadap Islam juga tak kalah anehnya. Pasalnya, sepanjang sejarah, saat umat Islam menjadi pemimpin dan syariah Islam diterapkan, Islam adalah agama yang senantiasa menjamin keamanan, keselamatan dan kebebasan kaum minoritas non-Muslim dalam beribadah sesuai dengan keyakinan mereka. Ini sudah berlaku sejak masa Rasulullah saw. dan tetap dilaksanakan oleh para khalifah sepeninggal Beliau. Kebijakan yang begitu ramah terhadap non-Muslim ini terus berlangsung selama berabad-abad lamanya sepanjang sejarah Kekhilafahan Islam.

Karen Amstrong dalam bukunya, Holy War, menggambarkan saat-saat penyerahan kunci Baitul Maqdis kepada Khalifah Umar bin al-Khathathab kira-kira sebagai berikut, “Pada tahun 637 M, Umar bin Khaththab memasuki Yerusalem dengan dikawal oleh Uskup Yunani Sofronius. Sang Khalifah meminta agar ia segara dibawa ke Haram asy-Syarif dan di sana ia berlutut berdoa di tempat Nabi Muhammad saw. melakukan perjalanan malamnya. Sang Uskup memandang Umar penuh dengan ketakutan. Ia berpikir, ini adalah hari penaklukan yang akan dipenuhi oleh kengerian yang pernah diramalkan oleh Nabi Daniel. Pastilah, Umar adalah sang Anti Kristus yang akan melakukan pembantaian dan menandai datangnya Hari Kiamat. Namun, kekhawatiran Sofronius sama sekali tidak terbukti.”

Setelah itu, penduduk Palestina hidup damai dan tenteram; tidak ada permusuhan dan pertikaian meskipun mereka menganut tiga agama besar yang berbeda: Islam, Kristen, dan Yahudi.

Apa yang dilakukan Khalifah Umar ra. jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh tentara Salib pada tahun 1099 M. Ketika mereka berhasil menaklukkan Palestina, kengerian, teror, dan pembantaian disebarkan hampir ke seluruh kota. Selama dua hari setelah penaklukkan, 40.000 kaum Muslim dibantai. Pasukan Salib berjalan di jalan-jalan Palestina dengan menyeberangi lautan darah. Keadilan, persatuan, dan perdamaian tiga penganut agama besar yang diciptakan sejak tahun 1837 oleh Khalifah Umar ra. hancur berkeping-keping.

Meskipun demikian, ketika Shalahuddin al-Ayyubi berhasil membebaskan Kota al-Quds pada tahun 1187 M, beliau tidak melakukan balas dendam dan kebiadaban yang serupa. Karen Armstrong menggambarkan penaklukan kedua kalinya atas Yerusalem ini sebagai berikut, “Pada tanggal 2 Oktober 1187, Salahuddin dan tentaranya memasuki Yerusalem sebagai penakluk dan selama 800 tahun berikutnya Yerusalem tetap menjadi kota Muslim. Salahuddin menepati janjinya. Ia menaklukkan kota tersebut menurut ajaran Islam yang murni dan paling tinggi. Ia tidak berdendam untuk membalas pembantaian tahun 1099…”

Perlakuan Kekhalifahan terakhir, Khalifahan Utsmaniyah, terhadap kaum non-Muslim dilukiskan sejarahwan Inggris, Arnold J. Toynbee, dalam bukunya, Preaching of Islam, “Perlakuan terhadap warga Kristen oleh pemerintahan Ottoman—selama kurang lebih dua abad setelah penaklukan Yunani—telah memberikan contoh toleransi keyakinan yang sebelumnya tidak dikenal di daratan Eropa…”

Demikianlah, dengan secuil fakta sejarah di atas, jelas tidak seharusnya orang-orang non-Muslim, apalagi kaum Muslim, tetap mengidap Islamophobia. Sebab, Islam datang memang untuk menebarkan rahmat bagi seluruh umat manusia.
Read More …

Di tempat gue banyak penjual makanan yang lalu lalang, dari pagi hingga malam terutama tukang nasi goyeng, eh goreng deng, hehehehe...

Pada suatu malam ada tukang nasi goreng naas di panggil sama teman gue yang pada malam itu lagi teler berat alias Baok, alias mabok miras, sebut saja si "P", begini ceritanya :


"P" : "Eh !! sini luh !!!! gua ma...mama.. mau beli nih !!!!!" tentu saja dengan aksen maboknya.

T. nasi goreng : "Iya bang...??" (dengan nada ketakutan)

"P" : "Bii.....kinin gw nasi goyeng !! cepetan jangan.... lama-lama"

T. nasi goreng : "Iya bang ??, di bungkus apa pake piring bang...?"

"P" : "Ooo!!@!$ @?!...Pake piring terbang" (bernada kesal dan ngelantur)

T.nasi goreng : "Pake telor, apa biasa aja bang?"

"P" : "Emhh...uueee..., pake biji "PLR" lu aja heheheheh...,uuuee... pake teyoy goblok.....uuueeeee"

T.nasi goreng : "Telornya di ceplok apa di dadar bang ?" (tambah ketakutan)

"P" : "Ye...uuuee...di injek-injek jing !, Nanya lagi uuuue...gw dadar luh"
(sambil mengacungkan piso)

T.nasi goreng : "Ampunnnn bang... saya cuma tukang nasi goreng bang...telornya saya kasih dua dah..."

"P" : "Huahahahaha..uuueee... "telor" luh aja lu cepyok..."

T.nasi goreng : "Ampung bang.........!!!!????"

sambil gemetar T. nasi goreng terus melayani teman saya yang mabok, setelah selesai si "P" pun ngeloyor ...... (pergi...) .... hehehe.....
Read More …

Sepasang suami isteri setengah baya yang sama-sama dari kalangan profesional merasa penat dengan kesibukan di ibukota. Mereka memutuskan untuk berlibur di Bali. Mereka akan menempati kembali kamar hotel yang sama dengan ketika mereka ber-honeymoon saat menikah 20 tahun yang lalu. Karena kesibukannya, sang suami harus terbang lebih dahulu dan isterinya baru menyusul keesokan harinya. Setelah check in hotel berbintang di Bali, sang suami mendapati sudah ada komputer yang tersambung ke internet di kamarnya. Dengan gembira ia menulis e-mail mesra kepada isterinya di kantornya di Jalan Sudirman, Jakarta. Celakanya, ia salah mengetik alamat e-mail isterinya dan tanpa menyadari kesalahannya ia mengirim e-mail tersebut. Di lain tempat di kawasan daerah Bulungan dekat Blok M, seorang wanita baru kembali dari pemakaman suaminya yang baru saja meninggal. Setibanya di rumah, ia langsung menge-check e-mail untuk membaca ucapan-ucapan belasungkawa atas meninggalnya sang suami tercinta. Baru saja selesai membaca e-mail yang pertama, ia langsung jatuh pingsan tak sadarkan diri. Anak sulungnya yang terkejut melihat ibunya pingsan, kemudian membaca e-mail tersebut. Tak lama kemudian jatuh pingsan juga. Anak yang ke-dua, melihat ibu dan abangnya pingsan lebih terkejut lagi, lalu membaca e-mail tersebut, dan... menyusul pingsan juga Dan anak ke-tiga yang sudah biasa tawuran dengan anak-anak "MTS" secara teratur, juga ikut membaca e-mail tersebut, tetapi dia tidak pingsan karena tawuran membuat dia lebih kuat dan tegar. Dia yang menginfokan isi e-mail tersebut kepada kita, yang tertulis begini:


To: Isteriku tercinta Subject: Papa sudah sampai Ma !!! Date: 12 Juli 2008 Aku tahu pasti kamu kaget tapi seneng dapat kabar dariku kan?. Ternyata disini mereka udah pasang internet juga, katanya biar bisa berkirim kabar buat orang-orang tercinta di rumah. Aku baru sampai dan sudah check-in. Katanya mereka juga sudah mempersiapkan segalanya untuk menerima kedatanganmu besok. Nggak sabar deh rasanya nungguin mama. Semoga perjalanan mama kesini juga mengasyikkan seperti perjalananku kemaren. Love you Mom, Papa PS: Disini lagi panas-panasnya. Kalau pada mau, anak-anak diajak sekalian Salam
Read More …

Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisahnyata tentang seorang pria yang hidup di sebuah kota kecildi White Oak ,, Georgia , Amerika.

Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik,sayangnya dia tidak pernah menghargai istrinya.

Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang baik. Diasering pulang malam-malam dalam keadaan mabuk, lalu memukulianak dan isterinya.

Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kotabesar, New York. Dia mencuri uang tabungan isterinya, laludia naik bis menuju ke utara, ke kota besar, ke kehidupanyang baru.

Bersama-sama beberapa temannya dia memulai bisnis baru.Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya. Sex, gambling,drug. Dia menikmati semuanya. Bulan berlalu. Tahun berlalu.Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan uang.

Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Iamenulis cek palsu dan menggunakannya untuk menipu uangorang. Akhirnya pada suatu saat naas, dia tertangkap. Polisimenjebloskannya ke dalam penjara, dan pengadilan menghukumdia tiga tahun penjara. Menjelang akhir masa penjaranya, diamulai merindukan rumahnya. Dia merindukan istrinya.

Dia rindu keluarganya. Akhirnya dia memutuskan untukmenulis surat kepada istrinya, untuk menceritakan betapamenyesalnya dia. Bahwa dia masih mencintai isteri dananak-anaknya. Dia berharap dia masih boleh kembali.

Namun dia juga mengerti bahwa mungkin sekarang sudahterlambat, oleh karena itu ia mengakhiri suratnya denganmenulis, “Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku.Namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah kaunyatakan? Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatkanlahsehelai pita kuning bagiku, pada satu-satunya pohon beringinyang berada di pusat kota. Apabila aku lewat dan tidakmenemukan sehelai pita kuning, tidak apa-apa. Aku akan tahudan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan akan terusmenuju Miami. Dan aku berjanji aku tidak akan pernah lagimenganggu engkau dan anak-anak seumur hidupku.”Akhirnya hari pelepasannya tiba.

Dia sangat gelisah. Dia tidak menerima surat balasan dariisterinya. Dia tidak tahu apakah isterinya menerima suratnyaatau sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia maumengampuninya? Dia naik bis menuju Miami, Florida, yangmelewati kampung halamannya, White Oak. Dia sangat sangatgugup. Seisi bis mendengar ceritanya, dan mereka memintakepada sopir bus itu, “Tolong, pas lewat White Oak,jalan pelan-pelan. ..kita mesti lihat apa yang akanterjadi…” Hatinya berdebar-debar saat bis mendekatipusat kota White Oak. Dia tidak berani mengangkat kepalanya.

Keringat dingin mengucur deras. Akhirnya dia melihat pohonitu. Air mata menetes di matanya… Dia tidak melihat sehelai pita kuning… Tidak ada sehelai pita kuning….Tidak ada sehelai….. . Melainkan ada seratus helai pita-pita kuning…. bergantungan di pohon beringin itu…Ooh… seluruh pohon itu dipenuhi pita kuning…!!!!!!!!!!!!

Kisah nyata ini menjadi lagu hits nomor satu pada tahun 1973 di Amerika. Sang sopir langsung menelpon suratkabar dan menceritakan kisah ini. Seorang penulis lagu menuliskan kisah ini menjadi lagu, “Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree“, dan ketika album ini di-rilispada bulan Februari 1973, langsung menjadi hits pada bulanApril 1973.

Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree

I’m coming home I’ve done my time
And I have to know what is or isn’t mine
If you received my letter
Telling you I’d soon be free
Then you’d know just what to do
If you still want me
If you still want me
Oh tie a yellow ribbon
‘Round the old oak tree
It’s been three long years
Do you still want me
If I don’t see a yellow ribbon
‘Round the old oak tree
I’ll stay on the bus, forget about us
Put the blame on me
If I don’t see a yellow ribbon
‘Round the old oak tree
Bus driver please look for me
‘Cause I couldn’t bare to see what I might see
I’m really still in prison
And my love she holds the key
A simple yellow ribbon’s all I need to set me free
I wrote and told her please
Oh tie a yellow ribbon
‘Round the old oak tree
It’s been three long years
Do you still want me
If I don’t see a yellow ribbon
‘Round the old oak tree
I’ll stay on the bus, forget about us
Put the blame on me
If I don’t see a yellow ribbon
‘Round the old oak tree
Now the whole damn bus is cheering
And I can’t believe I see
A hundred yellow ribbons
‘Round the old, the old oak tree
Tie a ribbon ’round the old oak tree
Tie a ribbon ’round the old oak tree
Tie a ribbon ’round the old oak tree
Tie a ribbon ’round the old oak tree
Tie a ribbon ’round the old oak tree
Tie a ribbon ’round the old oak tree
Tie a ribbon ’round the old oak tree
Tie a ribbon ’round the old oak tree

– sekian –

Read More …

Burung pemakan bangkai menunggu kematian sang anak, siap2 untuk dimakan nya

Ini adalah foto yang menggemparkan dunia dari Kevin Carter, seorang foto jurnalistik Reuters. Ia memenangkan penghargaan dari foto tersebut, tetapi banyak orang menyalahkannya kenapa sang fotografer tidak menolong anak yang hampir mati itu. Karena perasaan bersalah, beberapa bulan kemudian Ia bunuh diri.

Terlepas apakah sang fotografer salah atau tidak, ia telah berjasa memberitahukan kepada dunia. Sebuah realita akan perang dan kemiskinan yang melanda Afrika waktu itu. Ia telah membuka mata dunia dan menggugah hati para insan. Semoga melalui foto ini, kita menjadi sadar banyaknya penderitaan di dunia ini. Dan penting agar kita saling tolong-menolong, bahu-membahu dalam kehidupan ini.

Read More …

Seorang ayah bingung mendengarkan doa putrinya yang masih kecil ketika akan tidur. “Tuhan, lindungi ibu, lindungi ayah, lindungi nenek, dan terimalah kakek.”

“Kenapa doamu untuk kakek bunyinya seperti itu?” tanya sang ayah. Si kecil menjawab, “Nggak tahu, Yah. Aku pengen aja ngomong seperti itu.” Entah apa yang terjadi, keesokan harinya sang kakek meninggal dunia. Suatu kebetulan yang sangat aneh, pikir si ayah.

Beberapa hari kemudian sang ayah menidurkan kembali putrinya dan mendengar si anak berdoa, “Tuhan, lindungi ibu, lindungi ayah, dan terimalah nenek.” Dan keesokan hari, sang nenek meninggal dunia. Astaga, pikir si ayah, anak gua bisa berkomunikasi dengan alam gaib!.

Seminggu kemudian si ayah kembali mendengar kan anaknya berdoa, “Tuhan,lindungi ibu dan terimalah ayah.” Deg! Kontan saja sang ayah terkejut. Malam itu ia nggak bisa tidur memikirkan kejadian yang akan menimpanya besok pagi.

Ketika mengemudi sampai kantor pikirannya nggak karuan. Jam makan siang telah lewat, namun tidak terjadi apa-apa. Si ayah makin cemas. Ia memilih menghabiskan hari itu di kantor, minum kopi dan begadang menunggu tengah malam tiba.

Ketika jarum jam menunjukkan 00.01, si ayah lega. Hari itu telah lewat dan ia masih selamat. Dengan langkah ringan ia pun kembali ke rumah.

“Ya, ampun…tumben-tumbennya kamu kerja lembur. Ada apa sih?” tanya istrinya ketika membukakan pintu. “Aku nggak mau ngomongin masalah ini. Pokoknya hari ini adalah hari terburuk dalam hidupku,” kata si suami.

“Kalau kamu mendengar cerita yang akan aku sampaikan, kamu pasti nggak akan menyangka kalau hari ini lebih buruk dari yang kamu duga. Tahu nggak, tadi pagi Mas Joni tetangga kita meninggal.”

Ayah: “?????"
Read More …

HATI SEORANG AYAH

Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya.
Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk? Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.

Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya.
Anak wanita itu berguman : " Aku tidak mengerti."

Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.

Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"

Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian."Hanya itu jawaban Sang Bunda.
Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.

Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali.
Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "

"Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "

"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "

"Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."

"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "

"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan
perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan
perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."

"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha
mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "

"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat."

Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayanya. " AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH."

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah...

With
Love
to All Father " JIKA KAMU MENCINTAI Ayah mu / sekarang merasa sebagai
AYAH KIRIMLAH CERITA INI KEPADA ORANG
LAIN, AGAR SELURUH ORANG DIDUNIA INI DAPAT MENCINTAI DAN MENYAYANGI
AYAHNYA & Dan Mencintai Kita Sebagai Seorang Ayah

Note:
Berbahagialah yang masih memiliki Ayah. Dan lakukanlah yang terbaik untuknya .............
Berbahagialah yang merasa sebagai ayah. Dan lakukanlah yang terbaik Buat keluarga kita .........
Read More …

Ini kalau mau sayang sama istri tidak hanya dikirim duit melainkan ciuman, begini ceritanya:

Saat ini jaman serba susah. Harga BBM naik, akibatnya terjadi PHK di berbagai perusahaan. Salah satu yang terkena PHK adalah Paijo. Bulan ini ia tidak bisa lagi mengirim uang untuk istrinya di kampung halaman.
Ia hanya bisa mengirim surat. Isinya demikian:
Istriku Tercinta,

Maafkan kanda sayang, bulan ini Kanda tidak bisa mengirim uang untuk kebutuhan keluarga di rumah. Kanda hanya bisa mengirimmu 1000 ciuman.

Paling cinta,
- Kanda Paijo -

Seminggu kemudian Paijo mendapat surat balasan dari istri tercintanya:Kanda Paijo tersayang,Terima kasih atas kiriman 1000 ciumanmu. Untuk bulan ini Dinda akan menyampaikan laporan pengeluaran keluarga :

Tukang minyak bersedia menerima 2 ciuman setiap kali membeli 5 liter minyak tanah.
Tukang listrik mau dibayar dengan 4 ciuman per tanggal 10 setiap bulannya.

Pemilik kontrakan rumah mau dibayar cicil dengan 3 x ciuman setiap harinya.
Engkoh pemilik toko bahan makanan tidak mau dibayar pakai ciuman. Ia maunya dibayar dengan yang lain.. Ya terpaksa Dinda berikan saja.
Hal yang sama juga Dinda berikan buat kepala sekolah dan gurunya si Udin yang sudah 3 bulan nunggak uang sekolah.. Besok Dinda mau ke pegadaian untuk tukerin 200 ciuman dengan uang tunai, karena yang punya pegadaian sudah bersedia menukarkan 200 ciuman + bayaran lainnya dengan uang 650 ribu, lumayan buat ongkos sebulan. Keperluan pribadi Dinda bulan ini mencapai 50 ciuman.
Kanda tersayang.. bulan ini Dinda merasa jadi orang yang paling kaya di kampung, karena sekarang Dinda memberikan piutang ciuman ke banyak pemuda di kampung kita dan siap ditukar kapan pun Dinda butuhkan Kanda, dari kanda masih tersisa 125 ciuman, apakah kanda punya ide? atau saya tabung saja ya?

paling sayang,
- Dinda seorang -


... Gedubrak!! Paijo pun Pingsan
Read More …

Satu kisah cinta baru-baru ini keluar dari China dan langsung menyentuh seisi dunia. Kisah ini adalah kisah seorang laki-laki dan seorang wanita yang lebih tua, yang melarikan diri untuk hidup bersama dan saling mengasihi dalam kedamaian selama setengah abad. Laki-laki China berusia 70 tahun yang telah memahat 6000 anak tangga dengan tangannya (hand carved) untuk isterinya yang berusia 80 tahun itu meninggal dunia di dalam goa yang selama 50 tahun terakhir menjadi tempat tinggalnya. 50 tahun yang lalu, Liu Guojiang, pemuda 19 tahun, jatuh cinta pada seorang janda 29 tahun bernama Xu Chaoqin .... Seperti pada kisah Romeo dan Juliet karangan Shakespeare, teman-teman dan kerabat mereka mencela hubungan mereka karena perbedaan usia di antara mereka dan kenyataan bahwa Xu sudah punya beberapa anak.... Pada waktu itu tidak bisa diterima dan dianggap tidak bermoral bila seorang pemuda mencintai wanita yang lebih tua.....Untuk menghindari gossip murahan dan celaan dari lingkungannya, pasangan ini memutuskan untuk melarikan diri dan tinggal di sebuah goa di Desa Jiangjin, di sebelah selatan Chong Qing. Pada mulanya kehidupan mereka sangat menyedihkan karena tidak punya apa-apa, tidak ada listrik atau pun makanan. Mereka harus makan rumput-rumputan dan akar-akaran yang mereka temukan di gunung itu. Dan Liu membuat sebuah lampu minyak tanah untuk menerangi hidup mereka. Xu selalu merasa bahwa ia telah mengikat Liu dan ia berulang-kali bertanya,"Apakah kau menyesal?" Liu selalu menjawab, "Selama kita rajin, kehidupan ini akan menjadi lebih baik". Setelah 2 tahun mereka tinggal di gunung itu, Liu mulai memahat anak-anak tangga agar isterinya dapat turun gunung dengan mudah. Dan ini berlangsung terus selama 50 tahun. Setengah abad kemudian, di tahun 2001, sekelompok pengembara (adventurers) melakukan explorasi ke hutan itu. Mereka terheran-heran menemukan pasangan usia lanjut itu dan juga 6000 anak tangga yang telah dibuat Liu. Liu Ming Sheng, satu dari 7 orang anak mereka mengatakan, "Orang tuaku sangat saling mengasihi, mereka hidup menyendiri selama lebih dari 50 tahun dan tak pernah berpisah sehari pun. Selama itu ayah telah memahat 6000 anak tangga itu untuk menyukakan hati ibuku, walau pun ia tidak terlalu sering turun gunung. Pasangan ini hidup dalam damai selama lebih dari 50 tahun. Suatu hari Liu yang sudah berusia 72 tahun pingsan ketika pulang dari ladangnya.
Xu duduk dan berdoa bersama suaminya sampai Liu akhirnya meninggal dalam pelukannya. Karena sangat mencintai isterinya, genggaman Liu sangat sukar dilepaskan dari tangan Xu, isterinya.
"Kau telah berjanji akan memeliharakanku dan akan terus bersamaku sampai akan meninggal, sekarang kau telah mendahuluiku, bagaimana akan dapat hidup tanpamu?" Selama beberapa hari Xu terus-menerus mengulangi kalimat ini sambil meraba peti jenasah suaminya dan dengan air mata yang membasahi pipinya. Pada tahun 2006 kisah ini menjadi salah satu dari 10 kisah cinta yang terkenal di China, yang dikumpulkan oleh majalah Chinese Women Weekly. Pemerintah telah memutuskan untuk melestarikan "anak tangga cinta" itu, dan tempat kediaman mereka telah dijadikan musium agar kisah cinta ini dapat hidup terus.
Read More …

Ibu…….

Ini adalah tulisan yang sangat indah.
Bacalah dengan lambat, cernalah setiap kata dan nikmati lah
Jangan tergesa. Ini adalah harta karun

Bagi yang beruntung masih mempunyai ibu, ini indah
Bagi yang sudah tidak punya, ini lebih indah lagi
Bagi para ibu, kamu akan mencintainya

Sang ibu muda, melangkahkan kakinya di jalan kehidupan.
‘Apakah jalannya jauh?’ tanyanya.
Pemandunya menjawab: ‘Ya, dan jalannya berat.
Kamu akan jadi tua sebelum mencapai akhir perjalanan ini…
Tapi akhirnya lebih bagus dari pada awalnya.’

Tetapi ibu muda itu sedang bahagia. Ia tidak percaya bahwa
akan ada yang lebih baik
Dari pada tahun-tahun ini.
Karena itu dia main dengan anak-anaknya, mengumpulkan
bunga-bunga untuk mereka
Sepanjang jalan dan memandikan mereka di aliran sungai yang jernih.
Mata hari bersinar atas mereka. Dan ibu muda itu berseru:
‘Tak ada yang bisa lebih indah daripada ini.’

Lalu malam tiba bersama badai.
Jalannya gelap, anak-anak gemetar ketakutan dan ketakutan.
Ibu itu memeluk mereka dan menyelimuti mereka dengan mantelnya.
Anak-anak itu berkata: ‘Ibu, kami tidak takut, karena ibu ada dekat.
Tak ada yang dapat menyakiti kami.’

Dan fajar menjelang. Ada bukit menjulang di depan mereka.
Anak-anak memanjat
dan menjadi lelah. Ibunya juga lelah. Tetapi ia terus berkata
kepada anak-anaknya:
‘Sabar sedikit lagi, kita hampir sampai.’
Demikianlah anak-anak itu memanjat terus.
Saat sampai di puncak, mereka berkata: ‘Ibu, kami tak mungkin
melakukannya tanpa ibu.’

Dan sang ibu, saat ia berbaring malam hari dan menatap bintang-bintang,
berkata: ‘Hari ini lebih baik dari pada yang lalu. Karena anak-anakku sudah
belajar daya tahan Menghadapi beban hidup.

Kemarin malam aku memberi mereka keberanian.
Hari ini saya Memberi mereka kekuatan.’

Keesokan harinya, ada awan aneh yang menggelapkan bumi.
Awan perang, kebencian dan kejahatan.
Anak-anak itu meraba-raba dan tersandung-sandung dalam gelap.
Ibunya berkata: ‘Lihat keatas. Arahkan matamu kepada sinar.’
Anak-anak menengadah dan melihat diatas awan-awan ada
kemuliaan abadi
Yang menuntun mereka melalui kegelapan.
Dan malam harinya ibu itu berkata: ‘Ini hari yang terbaik.
Karena saya sudah memperlihatkan Allah kepada anak-anakku.

Hari berganti minggu, bulan, dan tahun.
Ibu itu menjadi tua, dia kecil dan bungkuk.
Tetapi anak-anaknya tinggi dan kuat dan berjalan dengan gagah berani.
Saat jalannya sulit, mereka membopongnya; karena ia seringan bulu.
Akhirnya mereka sampai ke sebuah bukit. Dan di kejauhan mereka melihat
Sebuah jalan yang bersinar dan pintu gerbang emas terbuka lebar.
Ibu berkata: ‘Saya sudah sampai pada akhir perjalananku.
Dan sekarang saya tahu, akhir ini lebih baik dari pada awalnya.
Karena anak-anakku dapat berjalan sendiri dan
anak-anak mereka ada di belakang mereka.’

Dan anak-anaknya menjawab: “Ibu selalu akan berjalan bersama kami…
Meski ibu sudah pergi melewati pintu gerbang itu.’
Mereka berdiri, melihat ibu mereka berjalan sendiri…
dan pintu gerbang itu menutup sesudah ia lewat.
Dan mereka berkata: “Kita tak dapat melihat ibu lagi.
Tetapi dia masih bersama kita.
Ibu seperti ibu kita, lebih dari sekedar kenangan.
Ia senantiasa hadir dan hidup.

Ibumu selalu bersamamu?.
Ia adalah bisikan daun saat kau berjalan di jalan
Ia adalah bau pengharum di kaus kakimu yang baru dicuci
Dialah tangan sejuk di keningmu saat engkau sakit.
Ibumu hidup dalam tawa candamu.
Ia terkristal dalam tiap tetes air mata.
Dia lah tempat engkau datang, dia rumah pertamamu.
Dia adalah peta yang kau ikuti pada tiap langkahmu/
Ia adalah cinta pertama dan patah hati pertamamu.
Tak ada di dunia yang dapat memisahkan kalian.

Tidak waktu, ruang, bahkan tidak juga kematian!

Teruskan pada semua ibu dan anak-anak yang kau kenal.
Semoga kita tidak pernah mengandaikan begitu saja ibu kita?

Read More …

Adalah Raja Zhao yang memerintah sebuah kerajaan di abad ketiga,
mengirim putranya pangeran Chao Chan yang telah beranjak dewasa ke
sebuah kuil dimana seorang guru besar Pan Ku berada. Chao Chan akan
dididik menjadi seorang pemimpin agar kelak siap menggantikan
ayahnya sebagai raja.

Sehari setelah tiba di kuil, Chao Chan merasa aneh karena Pan Ku
justru mengajak Chao Chan masuk kedalam hutan lalu meninggalkannya
seorang diri di sebuah rumah yang telah disediakan baginya ditengah
hutan itu. "Tinggallah disini dan belajarlah pada alam, satu bulan
lagi aku akan datang menjemputmu" demikian kata Pan Ku.

Satu bulan kemudian Pan Ku datang menjenguk sang pangeran di dalam
hutan dan bertanya: "Katakanlah, selama sebulan di hutan ini suara
apa saja yang sudah kau dengar?"
"Guru," jawab pangeran, "Saya telah mendengar suara kokok ayam
hutan, jangkrik mengerik, lebah mendengung, burung berkicau,
serigala melolong…." dan masih banyak suara-suara lainnya yang
disebutkan oleh Chao Chan.

Usai pangeran Chao Chan menjelaskan pengalamannya, guru Pan Ku
memerintahkannya untuk tinggal selama tiga hari lagi untuk
memperhatikan suara apa lagi yang bisa didengar selain yang telah
disebutkannya. Untuk kesekiankalinya Chao Chan tidak habis mengerti
dengan perintah sang guru, bukankah ia telah menyebutkan banyak
suara yang didengarkannya?
Chao Chan termenung setiap hari namun tetap berpikir keras ingin
menemukan suara yang dimaksud oleh Pan Ku, tetapi tetap saja tidak
menemukan suara lain dari yang selama ini sudah didengarnya.

Pada hari ketiga menjelang matahari terbit, Chao Chan bangun dari
tidurnya kemudian duduk bersila di rerumputan dan mulailah
bermeditasi. Dalam kesunyian itulah sayup-sayup Chao Chan mendengar
suara yang benar-benar berbeda dengan sebelumnya.
Semakin lama suara itu semakin jelas, dan saat itulah Chao Chan
mengalami pencerahan. "Pasti inilah suara-suara yang dimaksud guru."
teriaknya dalam hati.
Akhirnya tanpa menunggu Pan Ku datang mengunjunginya, sang pangeran
bergegas kembali ke kuil untuk melaporkan temuannya.

"Guru", ujarnya "Ketika saya membuka telinga dan hati saya lebar-
lebar, saya dapat mendengar hal-hal yang tak terdengar seperti suara
bunga merekah, suara matahari yang memanaskan bumi dan suara rumput
minum embun pagi."
Pan Ku tersenyum lega seraya manggut-manggut mengiyakan, lalu
katanya: "Mampu mendengarkan suara yang tak terdengar adalah
pelajaran wajib yang paling penting bagi siapapun yang ingin menjadi
pemimpin yang baik."

"Karena, baru setelah seseorang mampu mendengar suara hati
pengikutnya, mendengar perasaan yang tidak ter-ekspresikan,
kesakitan yang tak terungkapkan, keluhan yang tidak diucapkan, maka
barulah seorang pemimpin akan paham betul apa yang salah dan niscaya
akan mampu memenuhi kebutuhan yang sesungguhnya dari para
pengikutnya"
Read More …

Syahdan atas kesepakatan warga dibentuklah panitia pemilihan RW. Pemilihan umum secara langsung dilakukan untuk menjunjung tinggi demokrasi, justru karena semua warga tidak ada yang mau menjabat sebagai Ketua RW. Sehingga dibuatlah aturan main siapa pun yang mendapat suara terbanyak harus rela agar dirinya menjadi Ketua RW. Hal ini baru kita lakukan di perumahan kami, maklum karena pemukiman baru. Desas-desus dari beberapa bocoran banyak warga yg ngusulin gw jadi er-we ..bwahahaa....kacu deh dunia...., so dengan seribu satu alasan gw buat untuk menghindar dari semua itu... en berhasil!!
cerita ga sampe disitu, beberapa hari lalu dateng ketua rt 11 ke rumah cas-cis-cus sana sini..selang beberapa hari undanganpun datanglah. Ngumpul di mushola yg blom jadi semua RT + perwakilan warga. Sepakat mau bentuk RW baru.
Tapi yang cukup dramatis adalah di tunjuknya gw sebagai ketua panitia...gilee walaupun ane orang sos but ini adalah hal pertama dalam hidup gw. En yg ga abbis pikir padahal banyak warga yg usianya diatas gw so pasti pengalaman/jam terbang mereka pasti lebih banyak. Kadang gw pikir ini hanya manufer warga untuk memanfaatkan tenaga & pikiran gw saja (negative thinking). But setelah gw renungi ga ada salahnya seehh.. itung2 dapet pengalaman baru kan jarang2 pengalaman spt ini, belom tentu setiap orang punya kesempatan...heee akhirnya dapet hikmahnya juga...Semoga panitia yg gw usung ini solid hingga suksesnya acara nanti.....amien....
Read More …

ffuuihh... pagi-pagi dah ke lantai2, biasa reset omnistack coz mungkin panas or alatnya yang dah jadul dah 10 taon...
guys..kayaknya kompi gw dah bener tuh, setelah bolak-balik m2m en ngrepotin tetangga hehe...bayangin bolak-balik m2m ngabisin ongkos aja mana naek taxi trus nyampe rumah malem2 angkut pc ke tetangga yg paling ujung rumahnya ehhh sekarang dah ketahuan penyakitnya di ramnya, kan pake 2 keping ternyata yg 1 keping rusak msh untung seh ada garansi tapi ntar aja ke m2m nunggu gajian sekalian mo beli vga card en meja kompi...moga2 ga ada masalah lage ah capek...
Read More …


aku bukan super .... aku bukan star ..... kalo digabungin ... aku bukan super starrr .... .......
hampir setiap hari kudengar si kecil menyanyikan lagu tsb ... riang, polos,..tak ada beban ... senyum bahagia selalu ada di bibirku. Yah dapat kubedakan keadaan si kecilku sekarang dengan waktu dulu. Terima kasih Tuhan setelah Engkau uji kini Kau limpahkan hikmah hidayah di balik semuanya itu ...
Read More …

1. Berdoalah agar Allah swt. memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan sehat wal afiat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal di bulan itu, baik puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan.” Artinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban; dan sampaikan kami ke bulan Ramadan. (HR. Ahmad dan Tabrani)

Para salafush-shalih selalu memohon kepada Allah agar diberikan karunia bulan Ramadan; dan berdoa agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk awal Ramadhan, mereka berdoa kepada Allah, ”Allahu akbar, allahuma ahillahu alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima tuhibbuhu wa tardha.” Artinya, ya Allah, karuniakan kepada kami pada bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman; dan berikan kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang engkau cintai dan ridhai.

2. Bersyukurlah dan puji Allah atas karunia Ramadan yang kembali diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Maka, ketika Ramadan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat, kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.

3. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali datang bulan Ramadan, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).

Salafush-shalih sangat memperhatikan bulan Ramadan. Mereka sangat gembira dengan kedatangannya. Tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadan karena bulan itu bulan penuh kebaikan dan turunnya rahmat.

4. Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadan. Ramadhan sangat singkat. Karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.

5. Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” [Q.S. Muhamad (47): 21]

6. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan. Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadan datang agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui,” begitu kata Allah di Al-Qur’an surah Al-Anbiyaa’ ayat 7.

7. Sambut Ramadan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk. Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadan adalah bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]

8. Siapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadan.

9. Siapkan diri untuk berdakwah di bulan Ramadhan dengan:
· buat catatan kecil untuk kultum tarawih serta ba’da sholat subuh dan zhuhur.
· membagikan buku saku atau selebaran yang berisi nasihat dan keutamaan puasa.

10. Sambutlah Ramadan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Kepada Allah, dengan taubatan nashuha. Kepada Rasulullah saw., dengan melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahmi. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

(Disadur dari artikel kiriman seorang sahabat)

Read More …

Rekaman yang diduga mirip rekaman pembicaraan yang terekam dalam black box pesawat Boeing 737-400 PK-KI 574 milik AdamAir yang hilang di perairan Majene Sulawesi Barat 1 Januari 2007, beredar di internet sejak 31 Juli 2008. Setelah marak menjadi pembicaraan diberbagai media, pada tanggal 1 Agustus 2008 Anteve menyiarkan rekaman tersebut di televisi. (bisa didengarkan di bagian bawah posting ini)

Langkah-langkah yang dilakukan Anteve dalam menyikapi informasi rekaman yang diduga berasal dari black box Adam Air, bisa dijadikan sebagai contoh dan diikuti bagaimana menyikapi sebuah informasi tanpa membahayakan organisasi dan menyinggung pihak lain:

  1. Digunakan kata-kata diplomatis pers: “…sebuah rekaman yang diduga….” atau “…sebuah rekaman yang mirip…”
  2. Tidak lupa menyertakan permintaan maaf kepada keluarga korban, bahwa pemberitaan ini bukan bertujuan untuk mengungkit luka lama.
  3. Melengkapi pemberitaan dengan penjelasan pihak-pihak berwenang, dalam kasus ini adalah KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) dan komentar seorang pilot senior.

Begitulah, yang namanya informasi, adalah informasi. Meskipun menyakitkan publik perlu mengetahuinya, apalagi untuk sebuah peristiwa yang menyangkut khalayak ramai.

Seperti kita ketahui, pesawat Boeing 737 Adam Air hilang pada 1 januari 2007 dengan membawa 102 awak dan penumpang dalam penerbangan dari Surabaya ke Manado. Sedangkan lokasi black box dari pesawat tersebut di temukan oleh Kapal USNS Mary Sears Milik Amerika. Sementara publikasi mengenai kecelakaan pesawat naas tersebut versi KNKT bisa di baca di sini.

Sementara itu, awal munculnya rekaman ini ditengarai dari forum Kaskus.com oleh salah satu anggotanya dengan nick exc@libur. Kabarnya, exc@libur mendapat bantuan dari seseorang dengan nick Black Angel, yang sekali lagi kabarnya, bekerja sebagai ATC (Air Traffic Control) untuk melakukan transkripsi atas rekaman tersebut.

Yang perlu dipertanyakan, bagaimana rekaman black box yang tergolong sebuah temuan rahasia dalam proses penyelidikan sebuah kecelakaan pesawat terbang, bisa beredar luas di masyarakat.

Dengarkan rekaman black box detik-detik terakhir musibah Adam Air:

Originally Posted by Black Angel
ijinkan saya rekap pembicaraannya….
(WARNING sound) : PULL…

Voice on DHI 574 cockpit : ini —-
ATC : trigana 161, the surface conditions, wind 290 degrees 07 knots, current visibility about 2 until 3 kilo mike, request descent?
in the background (Adam’s pilot chatting: —- —– headingnya…..ini posisinya dia, di sono…. iya 21 mile) .
TGN 161 : say again sir?
ATC : trigana 161, visibility 2 until 3 kilo mike, surface wind 290 degrees 07 knots, runway in use runway 13, confirm ready for approach or make holding waiting for weather improvement?
TGN 161 : affirmative, we are make holding
ATC : roger, trigana 161, now fly heading… ee… two six zero expect holding on one five miles mike kilo sierra, radial three one zero mike kilo sierra…
in the background (Adam’s pilot chatting: —- —– —–, ujung pandang…. bos…. ujung pandang jelas?)
Voice on DHI 574 cockpit : aiyyah…. cuaca di mike kilo sierra (means…. Makassar… ampun deh)
TGN 161 : —-heading 260, 15 miles holding, trigana 161
Voice on DHI 574 cockpit : loh, ini DMEnya nih yah…
iya makanya juga ngaconya disitu
nah, ini mike kilo sierra
yah…
ATC : adam 574 confirm maintain heading 070 or tracking to DIOLA?
DHI 574 : affirm
mach 74 maintaining 070…
Voice on DHI 574 cockpit : Bearing 074
anginnya dah mulai normal lagi
iyah….
ATC : Syahrizal confirm? (ATC asking for pilot’s name)
selamat tahun baru mas….
DHI 574 : Gatu
ok dicopy, disampaikan nanti, Insyaallah….
Voice on DHI 574 cockpit : —- koq DMEmu beda sama DME gambarnya ini
iyah…
ngaco dia tuh brarti
dah ngaco dah emang …dah ngaco
udah mulai gambar bambu ini
udah, kita percaya ama ini aja deh…
hehehe… iyalah….
—- cewe-cewe
makanya, terlalu jauh banget
—-
___noise___
salah lagi ini dia….
—-
iya nih
coba.. tolong confirm posisi aja, confirm on radial sekian.. 124 DME gitu
(on the background, FO calling ATC)
ATC : go ahead
—- : —- —-
DHI 574 : roger… adam 574 position is 125 miles mike kilo sierra, crossing radial 307 mike kilo sierra
Voice on DHI 574 cockpit : ok….. that’s confirm… that’s confirm
affirm
iya khan.. ngaco
ngaco FIDSnya udah —-, FMSnya…
FMS telah mengacaukan dirinya sendiri… UEDANN opo…
oi terbangnya melanglang buana eh….
TGN 161 : trigana 161, maintain visibility now
ATC : standby one
Voice on DHI 574 cockpit : ini aja kep yah
coba ini.. apa.. ee.. gw pake ini aja deh untuk navnya, pake —- audio altitude
yes
yah ini aja
TGN 161 : Trigana 161 request visibility now?
ATC : standby one
TGN 161 : standby
Voice on DHI 574 cockpit : masuk ke….
fail aja
fail?
yah, vault aja nih
—-
ntar attitude (or) altitude aja nih
ada semua —- cable? (probably AM/Air Mechanic try to repair something on cockpit)
attitude (or) altitude? nggak..
yang laen…
ATC : trigana 161 the visibility 2 until 3 kilo mike and runway change, 290 degrees 08 knots
Voice on DHI 574 cockpit : (Adam’s AM: klo angin dan headingnya saja, masukin ini …)
TGN 161 : copied, trigana 161
Voice on DHI 574 cockpit : —- SELCAL dan altitude
masukin ini
heading brapa nih kep? (FO asking)
zero… zero seven nine yah (captain)
iya
masukin ini keatas
TGN 161 : trigana 161, request ILS.. visual at runway 13
ATC : trigana 161, ee.. roger make left turn now heading on zero zero one descent two thousand feet, clear ILS approach runway 13
Voice on DHI 574 cockpit : ini kep?
taro NAV lagi….
TGN 161 : trigana 161, ….descent to two thousand confirm?
(in the background, warning sound ….—-….)
ATC : affirm
Voice on DHI 574 cockpit : taro NAV lagi, taro NAV lagi….
TGN 161 : descent to two thousand, trigana 161
Voice on DHI 574 cockpit : yes?
taro NAV lagi (in the background, WARNING sound …. —- …. WARNING alarm)
taro NAV lagi
NAV!…… ok kep?
JANGAN DIBELOKIN Nih… kita —- —–
captain, captain, captain…
(WARNING sign…. ticking….)
aduh kep, kep, kep….
ya, ya…
Allahuakbar……. Allahuakbar…….. Allahuakbar…….. Allahuakbar……..
DHI 574 : Mayday…..
Voice on DHI 574 cockpit : argh…
Allahuakbar….
DHI 574 : MAYDAY… MAYDAY…!!
Voice on DHI 574 cockpit : Allahuakbar….
allahuakbar….
(…sounds like windshield kracking…)
argh…
allahuakbar….

NB :
- DHI …. ICAO Code for Adam Air, such as GIA (Indonesia), MNA (Merpati), TGN (Trigana), LNI (Lion)
- Mike kilo sierra = MKS …. Alat bantu navigasi (VOR) di Ujung Pandang
- ATC …. Air Traffic Controller. Dalam percakapan ini adalah suara dari Ujung Pandang Approach (UPG APP).
- DME = Distance Measuring Equipment….. alat bantu penentu jarak ke station tertentu.
- DIOLA…. DR/Dead Reckoning point. Koordinat pada titik tertentu di bumi (used for navigation).
- FO = First Officer…. Copilot.
- FMS = Flight Management System…. Komputer di cockpit yang berfungsi mengatur penerbangan dari pesawat tsb.

Kami turut berduka cita untuk keluarga korban …..

Read More …

Memasuki bulan Rajab, Rasulullah SAW mengajarkan doa :

"Allahumma bariklana fii Rajaba wa sya'ban, wa ballighna Ramadhan"

“Ya…Allah berikanlah keberkahan di bulan rajab dan sya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.”

Semoga Allah mempertemukan kembali kita semua dengan bulan yang kita rindukan "Ramadhan" dan menjadikan bulan Ramadhan tahun ini sebagai latihan Ruhiyah & Jasadiyah untuk mengarungi kehidupan dibulan-bulan berikutnya.

Semoga kita semua diberikan kesehatan dan dilapangkan rizki yang barokah,

amiin Ya Robbal alamiin.
Read More …

Seperti halnya daerah lain di Indonesia, Bekasi yang letaknya berdampingan dengan Jakarta memiliki sejarah perjuangan melawan penjajah yang tak kalah heroik. Perjuangan rakyat Bekasi sempat diabadikan dalam puisi terkenal karya Chairil Anwar, Karawang-Bekasi.

Yang menarik, Bekasi masih memiliki gedung bersejarah peninggalan pra masa kemerdekaan yang dikenal sebagai Gedung Tinggi yang terletak di jalan Sultan Hasanudin, dekat Pasar Tambun dan Stasiun kereta api Tambun. Gedung Tinggi ini sekarang dikenal sebagai gedung juang 45. Bangunan berarsitektur neoklasik ini dibangun oleh tuan tanah Kow Tjing Kie pada tahun 1910.

Gedung tinggi ini merupakan salah satu gedung bersejarah yang turut menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Bekasi saat revolusi fisik. Ketika itu daerah Tambun dan Cibarusah menjadi pusat kekuatan pasukan republik Indonesia (RI). Perlu diketahui bahwa pada saat revolusi kemerdekaan, garis demarkasi yang memisahkan daerah Republik Indonesia dengan daerah kekuasaan Belanda terletak didaerah Sasak Jarang, sekarang menjadi perbatasan antara kecamatan Bekasi Timur dengan Kecamatan Tambun dan merupakan perbatasan Kota Bekasi dengan Kabupaten Bekasi.

Akibat serangan bertubi-tubi, pertahanan pasukan Belanda di Bekasi sering ditinggalkan. Mereka kemudian memusatkan diri ke daerah Klender Jakarta Timur. Sebaliknya, para pejuang Indonesia menjadikan gedung tinggi ini sempat dijadikan sebagai pertahanan di front pertahanan Bekasi- Jakarta.

Dikuasai Tuan Tanah

Setelah pasukan Belanda meninggalkan Bekasi. Gedung Juang yang terdiri dari dua lantai ini, dimiliki dan dikuasai seorang tuan tanah keturunan Cina bernama Kouw Oen Huy. Tuan tanah yang berhasil menguasai ratusan hektare tanah di Kecamatan Tambun, bahkan memiliki perkebunan karet. Ia digelari ‘Kapitaen’.

Ia tidak hanya menguasai tanah di Tambun tapi juga daerah Tekuk Pucung yang jaraknya puluhan kilometer dari Tambun, termasuk di daerah Cakung, juga menjadi milik tuan tanah ini.

Gedung Juang yang kini menjadi perkatoran milik Pemerintah Kabupaten Bekasi, dibangun dua tahap, tahun 1906 dan tahun 1925. Pada awalnya, di bagian halaman muka Gedung Juang ini, dijadikan taman buah yang diantaranya banyak ditanami pohon mangga yang pada saat itu belum pernah dikenal masyarakat Tambun dan Bekasi.

Tuan tanah Kouw Oen Huy, menguasai bangunan tua ini hingga 1942. Selanjutnya, tahun 1943, bangunan bersejarah tersebut berada di bawah pengawasan pemerintahan Jepang hingga tahun 1945. Tentara Jepang, juga menggunakan bangunan tua ini sebagai pusat kekuatannya dalam menjajah Indonesia.

Pada masa perjuangan kemerdekaan 1945, bangunan yang berlokasi di atas tanah sekitar 1000 meter ini, diambil alih oleh Komite Nasional Indonesia (KNI) untuk dijadikan sebagai Kantor Kabupaten Jatinegara. Pada masa itu, Bekasi dijadikan sebagai daerah front pertahanan, maka gedung tersebut berfungsi juga sebagai Pusat Komando Perjuangan RI dalam menghadapai Tentara Sekutu yang baru selesai perang dunia kedua.

Di gedung yang mempunyai makna monumental ini, perudingan dan pertukaran tawanan perang terjadi. Lokasi pelaksanaan pertukaran tawanan sendiri dilakukan di dekat Kali Bekasi yang kini tidak jauh dari rumah pegadaian Bekasi. Banyak tentara Jepang meninggal dibantai dan dibuang di Kali Bekasi, membuat setiap tahun tentara Jepang selalu melakukan tabur bunga di kali yang membentang kota Bekasi ini.

Dalam pertukaran tawanan, pejuang-pejuang RI oleh Belanda dipulangkan ke Bekasi, dan tawanan Belanda oleh pejuang RI dipulangkan ke Jakarta lewat kereta api yang lintasannya persis berada di belakang Gedung Juang. Gedung yang tidak jauh dari Pasar Tambun Bekasi ini, juga pernah dijadikan sebagai Pusat Komando Perjuangan RI pada masa perjuangan fisik. Gedung ini selalu menjadi sasaran tembak pesawat udara dan meriam Belanda. Banyak keanehan pada gedung ini. Ketika meriam Belanda dijatuhkan di atas bangunan tersebut, ternyata meriam itu tidak meledak dan hanya merusak sebagian kecil bangunan.

Akhir 1947, ketika Belanda menghianati perundingan Linggarjati tanggal 21 Juli, Belanda mengadakan aksi pertama (dikenal sebagai Agresi Militer Belanda Pertama). Mengingat gedung ini merupakan markas basis pertahanan, maka tidak mengherankan bila di sekitar gedung ini sering terjadi pertempuran dan pembantaian yang bertubi-tubi. Bahkan gedung ini pernah di duduki Belanda/NICA hingga tahun 1949. Namun, gedung yang sangat mempunyai nilai sejarah dan merupakan kebanggaan mayarakat Bekasi ini, kembali berhasil direbut oleh pejuang Bekasi pada awal 1950.

Museum Perjuangan Bekasi

Setelah masa perjuangan merebut kemerdekaan, gedung ini mengalami berbagai perkembangan dan perubahan fungsi. Selain bangunan bersejarah, bangunan tersebut sering digunakan sebagai pusat aktivitas.

Di antaranya, tahun 1950 setelah Tambun dikuasai lagi oleh Republik Indonesia, gedung ini diisi dan ditempati pertama sekali oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bekasi.

Juga pernah digunakan sebagai kantor Jawatan Pertanian dan jawatan-jawatan lainnya sampai akhir 1982. Bangunan yang berada di bagian timur Bekasi ini, juga sempat dijadikan sebagai tempat persidangan-persidangan DPRDS, DPRD-P, DPRD TK II Bekasi dan DPRD-GR hingga tahun 1960.

Tahun 1951, di gedung ini sempat diisi oleh pasukan TNI Angkatan Darat Batalyon “Kian Santang”. Batalyon Kian Santang ini sekarang menjadi bagian dari Kodam III Siliwangi. Tahun 1962, kemudian gedung ini dibeli Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Ketika peristiwa Gerakan G 30S/PKI pecah, gedung ini juga sempat dijadikan sebagai penampungan Tahanan Politik (Tapol) PKI.

Mengingat letaknya yang strategis, oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi saat Bupati Bekasi dijabat Abdul Fatah, bangunan ini sempat dijadikan sebagai tempat perkuliahan bagi mahasiswa Akademi Pembangunan Desa (APD) yang merupakan cikal bakal pembangunan perguruan tinggi di Bekasi, dan kini dikenal dengan Universitas Islam 45 (Unisma).

Manfaat lain gedung ini, juga sempat digunakan sebagai Kantor BP-7 dan Kantor Legiun Veteran. Tahun 1999, di gedung menjadi sekretraist Pemilu. Lalu menjadi kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Sekretarit Kantor Pepabri dan Wredatama. Kini gedung yang menghadap timur ini, menjadi kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kantor Tenaga Kerja Pemertintah Kabupaten Bekasi.

Saat SMP, saya bersekolah di SMPN 1 Tambun yang terletak tidak jauh dari Gedung Tinggi ini. Saya memasuki gedung ini pertama kali saat mengikuti lomba Cepat Tepat P4 tingkat kabupaten Bekasi. Saat itu, gedung tinggi difungsikan sebagai kantor BP7. Suasana gedung kuno terasa melingkupi seluruh gedung, apalagi gedung ini cukup luas dan terasa senyap jika tidak ada kegiatan yang melibatkan orang ramai. Yang ramai justru suara burung Walet dan kelelawar…

Gedung ini sempat diabadikan dalam film “Lebak Membara”, dimana HIM Damsyik sebagai pejuang tewas setelah jimat kebal pelurunya tersangkut dipagar saat hendak menurunkan bendera musuh dihalaman gedung Tinggi :-).

Diakhir tahun 90-an, Gedung Tinggi ini rimbun oleh pohon angsana yang tinggi dan besar. Sayangnya, kerimbunan pohon yang membawa kesejukan ini akhirnya terkalahkan setelah Pemerintah Bekasi memutuskan membangun kantor Dinas Pasar yang menempati sudut halaman Gedung Tinggi dan menumbangkan pohon angsana yang sudah lama menaungi keteduhan halaman Gedung Tinggi.

Jika kapan-kapan main ke Bekasi, sempatkan datang ke Gedung Tinggi. Jika menjadi warga Bekasi, sayang sekali jika tidak tahu sejarah perjuangan Rakyat Bekasi yang salah satu monumen dan saksi bisunya adalah Gedung kuno yang bernama Gedung Tinggi Tambun.

Read More …