imam's


Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.

mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,

Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku,

selamat jalan, calon bidadari surgaku ....

BJ.HABIBIE
Read More …



Pembuatan hiasan kampung bola di tempat kami sebenarnya berangkat dari ide warga dan karena memang ide positif maka didukunglah oleh para ketua RT manakala ide tersebut kami (pengurus RW) kemukakan saat forum pertemuan RT-RW. Mengingat waktunya sudah sangat pendek hanya sekitar 10 hari kerja dari dead line batas waktu perngiriman maka ide untuk mengangkat kesebelasan Inggris tidak mendapat banyak perdebatan berarti dari warga.

Pekerjaan ini dimulai pembuatan kerangka Gapura gerbang pintu masuk blok G - RW.22, ternyata mengerjakan ini tidaklah semudah yang kami kira. Mulai dari segi pendanaan yang sangat minim hingga akhirnya para sesepuh RW-pun jadi turun tangan untuk mendapatkan derma donatur dari warga. Syukur Alhamdulilah rupanya warga Perumahan Taman Alamanda khususnya RW.22 (Blok G & blok H) sangat baik, terbukti dari mengalirnya sisi donatur yang akhirnya dapat mencukupi.

Selanjutnya proses pekerjaan fisikpun harus kami kerjakan pada malam hari, mengingat pagi hingga sore hari semua warga sibuk bekerja. Jadi kamipun harus rela begadang demi terwujudnya “Kampung Bola RW.22 - Perum Taman Alamanda”.

Banyak pengalaman yang kami rasakan. Pengalaman lucu waktu kami buat replika bola besar sepertinya sudah sesuai teknis (menurut kami) namun hasilnya benjol-benjol, ada juga warga yang terluka karena kena golok waktu membelah bambu namun tidak parah, pakaian / celana yang bertambah warna karena cat, juga kemunculan seekor ular dari bawah batu yang kami angkat untuk diijadikan penguat struktur tiang.

Kesimpulan dari semua itu adalah:

Pertama : Rasa kebersamaan dalam kegiatan ternyata masyarakat kita tidak luntur budaya sosialnya walaupun terdiri dari berbagai suku dan agama.

Kedua : Bertambahnya Agenda Kegiatan Lingkungan khusunya RW.22 Perum. Taman Alamanda.

Ketiga : RW.22 Perum Taman Alamanda adalah pelopor “Kampung Bola” karena RT / RW Perumhan Sekitar tidak ada yang membuat.

Keempat : Memperetat Silaturahmi antar warga.

Kelima : Salah satu bentuk kepedulian terhadap event Dunia dalam hal ini kegiatan Olahrga Sepak Bola.

Dan masih banyak lagi sisi positif apabila kita dapat ambil hikmah dari acara “Kampung Bola”.

Namun disamping itu ada hal yang membuat kami sedih manakala membaca tentang “Para Pembuat Baju Timnas Inggris Asal Indonesia Disiksa”. (threadnya ada di http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3949468)

Di situ dituliskan :

apa agan semua tau kalo baju yang bakalan dipake buat timnas inggris 2010 dibuat di tanggerang????? sedikit bangga emang... tapi kalo ente tau bahwa mereka yang ngebuat disiksa untuk ngebuat baju baju itu? sedih rasanya

Kaos timnas Inggris untuk Piala Dunia 2010 besok adalah buatan PT Tuntex yang hanya dibayar sebesar 2 Poundsterling sehari, bekerja selama 12 jam perhari untuk membuat kaos itu. dan asal agan tau, setiap baju yang merka buat harganya 49 pounds, itu sama aja hampir dengan 25x gajih mereka selama 12 jam

Seseorang pekerja mengatakan kepada kami: "Kami semua bekerja lembur maksimal karena gaji pokok tidak cukup untuk hidup dan menjaga keluarga kita. Yang bekerja sangat keras dan membayar namun tidak baik pekerjaan sulit didapat."

Para pekerja terus-menerus diawasi oleh supervisor berpatroli diperintahkan untuk memperingati siapa pun tertangkap mengobrol atau mengambil foto.

Sedangkan thread luar-nya:

http://www.newsoftheworld.co.uk/news/358888/Sweat-shop-labourers-paid-just-pound2-a-day-to-churn-out-pound49-England-football-kit.html

Terlepas dari benar tidak isi berita tersebut kami berharap semoga Bangsa dan Negara Indonesia kedapannya akan semakin kuat dalam berbagai aspek kehidupan agar dapat menjadi sebuah Negara yang Besar dan Super Power.

Read More …

Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur.

Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya... karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini !!!" ....
Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ' Saya tidak tahu..tuan." "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik ...kan!" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa..

Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya.

Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan.

Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa... Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja
membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.

Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Dita demam, Bu"...jawab pembantunya ringkas. "Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu.
Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya.
Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu.

Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan
agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada pilihan.." kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut...

"Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah" kata dokter itu.

Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan.

Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih.

Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis.

Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata.
"Ayah.. ibu... Dita tidak akan melakukannya lagi.... Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi... Dita sayang ayah.. sayang ibu.", katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya.

"Dita juga sayang Mbok Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

"Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?...
Bagaimana Dita mau bermain nanti?... Dita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi, " katanya berulangulang.

Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur.

Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf ...

Tahun demi tahun kedua orang tua tsb menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi...,

Namun...., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tsb tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..

(diceritakan kembali oleh istriku tersayang)
Read More …